Kamis, 17 September 2009

ALKITAB


ALKITAB
Alkitab merupakan fondasi kehidupan orang percaya, sebab itu kita semua wajib untuk
mempelajari dan menghidupi pesan-pesan yang terkandung di dalamnya. (Ams 29:18,
Yer 15:16).
Alkitab merupakan kumpulan buku yang ditulis oleh banyak orang namun mereka semua
mendapatkan ilham dari sumber yang sama yaitu, Roh Kudus (2 Tim 3:16). Mereka
adalah orang-orang yang pernah hidup pada kurun waktu tertentu dan budaya tertentu.
Alkitab ditulis bukan hasil “dikte” langsung dari Tuhan namun setiap penulis kitab suci
ini mendapatkan inspirasi dari Roh Kudus hingga apa yang mereka tulis sesuai dengan
tujuan Tuhan (1 Tes 2:13, Yoh 1:1-18, Mrk 1:1). Alkitab bebas dari kekeliruan atau
kesalahan sebab Roh Allah sendiri yang telah memimpin mereka menulis tiap kitab.
Alkitab menjelaskan sendiri bahwa Alkitab merupakan perkataan Allah (2 Tim 3:16),
barangsiapa menambahi atau mengurangi akan mendapatkan hukuman dari Tuhan sendiri
(Why 22:18-19).
Alkitab terdiri dari dua bagian yaitu :
Perjanjian Lama (39 kitab) yang terbagi atas:
- Kitab Pentateukh/Taurat : Kejadian – Ulangan (5 kitab)
- Kitab Sejarah : Yosua – Ester (12 kitab)
- Kitab Sajak : Ayub – Kidung Agung (5 kitab)
- Kitab Nabi-nabi Besar : Yesaya – Daniel (5 kitab)
- Kitab Nabi-nabi Kecil : Hosea – Maleakhi (12 kitab)
Perjanjian Baru (27 kitab) yang terbagi atas:
- Kitab Injil : Matius – Yohanes (4 kitab)
- Kitab Sejarah : Kisah Para Rasul (1 kitab)
- Surat-surat Paulus pada orang kudus : Roma – 2 Tesalonika (9 kitab)
- Surat penggembalaan Paulus : 1 Timotius – Filemon (4 kitab)
- Surat kiriman pada orang percaya : Ibrani – Wahyu (9 kitab)
Mengapa kita perlu merenungkan, mempelajari dan taat pada Firman Tuhan? :
1. Sebab Firman Allah adalah Allah sendiri (Yoh 1:1-2)
2. Sebab Firman Allah adalah kebenaran yang sejati (Mzm 119:160)
3. Firman Allah adalah sempurna sudah tahan uji kebenaranNya dan kemurnianNya
(Mzm 19:8-9, Ams 30:5)
4. Firman Allah adalah kehidupan bagi kita (Flp 2:16)
5. Firman Allah adalah makanan bagi jiwa bagi kita (Mat 4:4)
6. Firman Allah adalah suluh dan terang bagi jalan kita (Mzm 119:105)
7. Firman Allah adalah guru yang mengajar dan menuntun kehidupan kita (2 Tim
3:15-16)
8. Firman Allah adalah senjata pedang Roh yang kuat (Ef 6:17, Ibr 4:12)
9. Pertumbuhan rohani (Yer 15:16, Yeh 3:1-3, 1 Ptr 2:2, 1 Kor 3:1-2, Ibr 5:12-14)
10. Menghindarkan dari perbuatan dosa (Mzm 119:9,11,133)
11. Untuk menikmati kesehatan dan kesembuhan (Kel 15:26, Mzm 107:20, 119:50)
12. Agar hidup berkelimpahan (Yos 1:8, Mzm 1:1-3)
13. Untuk tetap hidup dalam jalan Allah dan tetap merdeka (Mzm 119:104-105, 130)
Bagaimana kita menggali Firman Allah?:
1. Anda belajar melalui wahyu dari Roh Kudus.
Pelajari seluruh buku. Hal ini menyangkut:
- Siapa pengarangnya
- Kapan kitab tersebut ditulis
- Kepada siapakah kitab itu ditujukan
- Mengapa kitab tersebut ditulis
- Problem utama atau topik utama
- Apakah ayat-ayat kuncinya
2. Membaca setiap kitab pasal per pasal secara sistematis
3. Mempelajari ayat per ayat.
4. Mempelajari kata atau topik tertentu.
5. Mempelajari karakter tokoh-tokoh dalam Alkitab.

Selasa, 15 September 2009

DOA PRIBADI


DOA PRIBADI
Beberapa orang menggambarkan bahwa doa merupakan nafas kehidupan orang percaya,
tanpa kehidupan doa, orang Kristen seperti seekor ikan tanpa kolam. Doa merupakan
kebutuhan orang percaya. Doa juga merupakan ungkapan hati kita yang kita nyatakan
pada Bapa Surgawi kita, bukan sebagai ritual agamawi namun sebagai hubungan yang
intim, selayaknya seorang anak berbicara pada ayahnya atau mempelai wanita pada
mempelai prianya. Doa berarti terjadinya komunikasi dua arah antara kita dengan Allah,
bukan hanya sepihak.
Saat kita bersama dengan Tuhan merupakan waktu yang paling dinamis dimana Ia
melepaskan kuasaNya untuk mengubah kita, keadaan kita dan lain-lain.
Dalam pelajaran ini kita akan lebih banyak membahas perihal doa pribadi sebagai
langkah awal memiliki kehidupan doa sebagai orang percaya. Doa korporat atau bersama
akan menjadi lebih penuh kuasa bila para pendoanya memiliki kehidupan pribadi yang
kokoh.
Bagaimana kita berdoa? (Mat 6:6)
1. Motivasi yang benar (Mat 6:5)
2. Hubungan yang benar dengan Allah sebagai Bapa (Luk 11:11-13)
3. Kepercayaan yang sungguh kepada Tuhan (Mzm 55:16-17)
4. Membuang penampilan doa yang dibuat-buat (Mrk 55:16,17)
5. Cara kita menyatakan perasaan dan beban dalam percakapan dengan Tuhan dapat
berupa:
- Pemujaan (Mzm 34:1-4)
- Pengakuan (1 Yoh 1:9)
- Permohonan (Mat 7:7)
- Ucapan Syukur (Ef 5:4,20)
Kapan kita berdoa?
Bila kita perhatikan di dalam Alkitab para pahlawan iman memiliki disiplin doa pribadi
bahkan lebih jauh Rasul Paulus menekankan agar kita semua berdoa setiap waktu (Ef
6:18).
Mari kita lihat contoh para pahlawan iman kapan saja mereka berdoa? :
- Daniel berdoa tiga kali sehari (Dan 6:11)
- Daud berdoa tujuh kali sehari (Mzm 119:164)
- Yesus brdoa pagi-pagi benar (Mrk 1:35) atau sepanjang malam (Luk 6:12)
Apa yang didoakan?:
- Diri sendiri (1 Taw 4:10)
- Saling mendoakan (Yak 5:16)
- Bagi pelayanan dalam Tubuh Kristus (2 Tes 3:1)
- Untuk orang sakit dan menderita (Yak 5:13-16)
- Bagi orang yang jatuh dalam dosa (1 Yoh 5:16)
5 Perintah Yang Berhubungan Dengan Doa:
a. Senantiasa berjaga dalam doa (Luk 21:36)
b. Berjaga dalam doa agar tidak jatuh dalam pencobaan (Mat 26:41)
c. Berdoa bagi penguasa dan pejabat pemerintah (1 Tim 2:1,2)
d. Berdoa bagi para pekerja di ladang Tuhan (Luk 10:2)
e. Berdoa bagi mereka yang memusuhi kita (Luk 6:28)
Roh Kudus, Penolong kita dalam doa (Rm 8:26)
Saat Roh Kudus datang, Ia akan mengajar kita (Luk 12:12), memimpin kita berdoa (Rm
8:27), dan menolong kita hidup beriman pada Kristus (Ef 3:16,17).
Saat kita bertambah jatuh cinta pada Tuhan maka Roh Kudus dengan cara yang khusus
akan memenuhi kita dengan RohNya hingga kita dapat berdoa di dalam Roh Kudus (Yud
20, Ef 6:18). Ia memberikan pada kita karunia lidah – berbicara dalam bahasa lain pada
Tuhan dalam doa (1 Kor 12:4-11)

Minggu, 06 September 2009

Kasih Bapa


KASIH BAPA
Pada hari akhir banyak sekali orang yang mengalami krisis kasih. Banyak anak
dibesarkan tanpa kasih dan perhatian yang cukup terutama dari ayah. Orangtua mungkin
menyediakan materi maupun sarana yang dibutuhkan si anak namun seorang anak bukan
hanya membutuhkan kebutuhan primer. Anak membutuhkan perhatian dan kasih sayang
yang tulus dari orangtuanya.
Terlebih bila seorang anak bertumbuh dari keluarga yang berantakan, korban perceraian,
anak di luar nikah, anak yatim piatu, dll. Anak-anak ini dapat bertumbuh dewasa dalam
keadaan tanpa kasih dan perhatian yang cukup hingga mereka menjadi pemberontak
dalam kehidupan sehari-hari.
Fungsi bapa/ayah dalam keluarga Kristen:
1. Sebagai Imam (Ayb 1:5) dalam keluarga di hadapan Allah.
2. Sebagai Nabi (1 Ptr 2:9) yang menjadi pemimpin/penentu arah.
3. Sebagai Raja (1 Ptr 2:9) yang memimpin keluarga dalam otoritas Allah.
Tanda-tanda seseorang yang tidak mengalami kasih bapa/ayah diantaranya:
a. Pemberontak
b. Merasa tertolak
c. Sulit percaya pada orang lain
d. Tidak mau menerima kasih dari orang lain
e. Sulit bergaul
f. Sering menjadi “trouble maker”/biang kerusuhan
g. Mudah tawar hati
h. Putus asa
i. Sulit mengasihi orang lain
j. Suka mengkritik
k. Tidak mau tunduk pada otoritas
l. Pesimis
m. Tidak percaya diri
n. Selalu merasa gagal
o. Frustasi
p. Ingin bunuh diri
Kasih Allah Bapa menutupi kasih bapa/ayah kita yang tidak sempurna. Saat kita
diselamatkan oleh penebusan Kristus, kita menjadi anak-anak Allah (Gal 3:26, Yoh 1:12,
Rm 8:14-15). Kita dapat melihat menifestasi kasihNya melalui:
- KasihNya yang penuh pengorbanan (Yoh 3:16, 1 Kor 14:1-7)
- PengampunanNya (Mzm 103:8-9)
- PenghiburanNya (2 Kor 1:3)
- PembelaanNya (Yoh 15:1-8)
- DidikanNya (Ibr 12:5-11)
- NasihatNya (Mzm 73:24)
- Mencukupi segala kebutuhan kita (Mzm 23)
Bagaimana kita dapat mengalami Kasih Bapa?
a. Akui kekecewaan maupun luka yang ada dalam hati kita terhadap figur ayah atau
bapak atau orangtua kita.
b. Menyadari bahwa Tuhan kita adalah kasih adanya dan kasihNya jauh lebih besar
dan sempurna.
c. Mengizinkan Roh Kudus bekerja dalam hati hingga kasih Bapa itu dapat mengalir
memenuhi bejana yang kosong dan mengalami kasih Bapa Surgawi.
d. Hidup terus dalam pengenalan akan Bapa setiap hari melalui doa dan perenungan
Firman Tuhan.