Kamis, 17 September 2009
ALKITAB
ALKITAB
Alkitab merupakan fondasi kehidupan orang percaya, sebab itu kita semua wajib untuk
mempelajari dan menghidupi pesan-pesan yang terkandung di dalamnya. (Ams 29:18,
Yer 15:16).
Alkitab merupakan kumpulan buku yang ditulis oleh banyak orang namun mereka semua
mendapatkan ilham dari sumber yang sama yaitu, Roh Kudus (2 Tim 3:16). Mereka
adalah orang-orang yang pernah hidup pada kurun waktu tertentu dan budaya tertentu.
Alkitab ditulis bukan hasil “dikte” langsung dari Tuhan namun setiap penulis kitab suci
ini mendapatkan inspirasi dari Roh Kudus hingga apa yang mereka tulis sesuai dengan
tujuan Tuhan (1 Tes 2:13, Yoh 1:1-18, Mrk 1:1). Alkitab bebas dari kekeliruan atau
kesalahan sebab Roh Allah sendiri yang telah memimpin mereka menulis tiap kitab.
Alkitab menjelaskan sendiri bahwa Alkitab merupakan perkataan Allah (2 Tim 3:16),
barangsiapa menambahi atau mengurangi akan mendapatkan hukuman dari Tuhan sendiri
(Why 22:18-19).
Alkitab terdiri dari dua bagian yaitu :
Perjanjian Lama (39 kitab) yang terbagi atas:
- Kitab Pentateukh/Taurat : Kejadian – Ulangan (5 kitab)
- Kitab Sejarah : Yosua – Ester (12 kitab)
- Kitab Sajak : Ayub – Kidung Agung (5 kitab)
- Kitab Nabi-nabi Besar : Yesaya – Daniel (5 kitab)
- Kitab Nabi-nabi Kecil : Hosea – Maleakhi (12 kitab)
Perjanjian Baru (27 kitab) yang terbagi atas:
- Kitab Injil : Matius – Yohanes (4 kitab)
- Kitab Sejarah : Kisah Para Rasul (1 kitab)
- Surat-surat Paulus pada orang kudus : Roma – 2 Tesalonika (9 kitab)
- Surat penggembalaan Paulus : 1 Timotius – Filemon (4 kitab)
- Surat kiriman pada orang percaya : Ibrani – Wahyu (9 kitab)
Mengapa kita perlu merenungkan, mempelajari dan taat pada Firman Tuhan? :
1. Sebab Firman Allah adalah Allah sendiri (Yoh 1:1-2)
2. Sebab Firman Allah adalah kebenaran yang sejati (Mzm 119:160)
3. Firman Allah adalah sempurna sudah tahan uji kebenaranNya dan kemurnianNya
(Mzm 19:8-9, Ams 30:5)
4. Firman Allah adalah kehidupan bagi kita (Flp 2:16)
5. Firman Allah adalah makanan bagi jiwa bagi kita (Mat 4:4)
6. Firman Allah adalah suluh dan terang bagi jalan kita (Mzm 119:105)
7. Firman Allah adalah guru yang mengajar dan menuntun kehidupan kita (2 Tim
3:15-16)
8. Firman Allah adalah senjata pedang Roh yang kuat (Ef 6:17, Ibr 4:12)
9. Pertumbuhan rohani (Yer 15:16, Yeh 3:1-3, 1 Ptr 2:2, 1 Kor 3:1-2, Ibr 5:12-14)
10. Menghindarkan dari perbuatan dosa (Mzm 119:9,11,133)
11. Untuk menikmati kesehatan dan kesembuhan (Kel 15:26, Mzm 107:20, 119:50)
12. Agar hidup berkelimpahan (Yos 1:8, Mzm 1:1-3)
13. Untuk tetap hidup dalam jalan Allah dan tetap merdeka (Mzm 119:104-105, 130)
Bagaimana kita menggali Firman Allah?:
1. Anda belajar melalui wahyu dari Roh Kudus.
Pelajari seluruh buku. Hal ini menyangkut:
- Siapa pengarangnya
- Kapan kitab tersebut ditulis
- Kepada siapakah kitab itu ditujukan
- Mengapa kitab tersebut ditulis
- Problem utama atau topik utama
- Apakah ayat-ayat kuncinya
2. Membaca setiap kitab pasal per pasal secara sistematis
3. Mempelajari ayat per ayat.
4. Mempelajari kata atau topik tertentu.
5. Mempelajari karakter tokoh-tokoh dalam Alkitab.
Selasa, 15 September 2009
DOA PRIBADI
DOA PRIBADI
Beberapa orang menggambarkan bahwa doa merupakan nafas kehidupan orang percaya,
tanpa kehidupan doa, orang Kristen seperti seekor ikan tanpa kolam. Doa merupakan
kebutuhan orang percaya. Doa juga merupakan ungkapan hati kita yang kita nyatakan
pada Bapa Surgawi kita, bukan sebagai ritual agamawi namun sebagai hubungan yang
intim, selayaknya seorang anak berbicara pada ayahnya atau mempelai wanita pada
mempelai prianya. Doa berarti terjadinya komunikasi dua arah antara kita dengan Allah,
bukan hanya sepihak.
Saat kita bersama dengan Tuhan merupakan waktu yang paling dinamis dimana Ia
melepaskan kuasaNya untuk mengubah kita, keadaan kita dan lain-lain.
Dalam pelajaran ini kita akan lebih banyak membahas perihal doa pribadi sebagai
langkah awal memiliki kehidupan doa sebagai orang percaya. Doa korporat atau bersama
akan menjadi lebih penuh kuasa bila para pendoanya memiliki kehidupan pribadi yang
kokoh.
Bagaimana kita berdoa? (Mat 6:6)
1. Motivasi yang benar (Mat 6:5)
2. Hubungan yang benar dengan Allah sebagai Bapa (Luk 11:11-13)
3. Kepercayaan yang sungguh kepada Tuhan (Mzm 55:16-17)
4. Membuang penampilan doa yang dibuat-buat (Mrk 55:16,17)
5. Cara kita menyatakan perasaan dan beban dalam percakapan dengan Tuhan dapat
berupa:
- Pemujaan (Mzm 34:1-4)
- Pengakuan (1 Yoh 1:9)
- Permohonan (Mat 7:7)
- Ucapan Syukur (Ef 5:4,20)
Kapan kita berdoa?
Bila kita perhatikan di dalam Alkitab para pahlawan iman memiliki disiplin doa pribadi
bahkan lebih jauh Rasul Paulus menekankan agar kita semua berdoa setiap waktu (Ef
6:18).
Mari kita lihat contoh para pahlawan iman kapan saja mereka berdoa? :
- Daniel berdoa tiga kali sehari (Dan 6:11)
- Daud berdoa tujuh kali sehari (Mzm 119:164)
- Yesus brdoa pagi-pagi benar (Mrk 1:35) atau sepanjang malam (Luk 6:12)
Apa yang didoakan?:
- Diri sendiri (1 Taw 4:10)
- Saling mendoakan (Yak 5:16)
- Bagi pelayanan dalam Tubuh Kristus (2 Tes 3:1)
- Untuk orang sakit dan menderita (Yak 5:13-16)
- Bagi orang yang jatuh dalam dosa (1 Yoh 5:16)
5 Perintah Yang Berhubungan Dengan Doa:
a. Senantiasa berjaga dalam doa (Luk 21:36)
b. Berjaga dalam doa agar tidak jatuh dalam pencobaan (Mat 26:41)
c. Berdoa bagi penguasa dan pejabat pemerintah (1 Tim 2:1,2)
d. Berdoa bagi para pekerja di ladang Tuhan (Luk 10:2)
e. Berdoa bagi mereka yang memusuhi kita (Luk 6:28)
Roh Kudus, Penolong kita dalam doa (Rm 8:26)
Saat Roh Kudus datang, Ia akan mengajar kita (Luk 12:12), memimpin kita berdoa (Rm
8:27), dan menolong kita hidup beriman pada Kristus (Ef 3:16,17).
Saat kita bertambah jatuh cinta pada Tuhan maka Roh Kudus dengan cara yang khusus
akan memenuhi kita dengan RohNya hingga kita dapat berdoa di dalam Roh Kudus (Yud
20, Ef 6:18). Ia memberikan pada kita karunia lidah – berbicara dalam bahasa lain pada
Tuhan dalam doa (1 Kor 12:4-11)
Minggu, 06 September 2009
Kasih Bapa
KASIH BAPA
Pada hari akhir banyak sekali orang yang mengalami krisis kasih. Banyak anak
dibesarkan tanpa kasih dan perhatian yang cukup terutama dari ayah. Orangtua mungkin
menyediakan materi maupun sarana yang dibutuhkan si anak namun seorang anak bukan
hanya membutuhkan kebutuhan primer. Anak membutuhkan perhatian dan kasih sayang
yang tulus dari orangtuanya.
Terlebih bila seorang anak bertumbuh dari keluarga yang berantakan, korban perceraian,
anak di luar nikah, anak yatim piatu, dll. Anak-anak ini dapat bertumbuh dewasa dalam
keadaan tanpa kasih dan perhatian yang cukup hingga mereka menjadi pemberontak
dalam kehidupan sehari-hari.
Fungsi bapa/ayah dalam keluarga Kristen:
1. Sebagai Imam (Ayb 1:5) dalam keluarga di hadapan Allah.
2. Sebagai Nabi (1 Ptr 2:9) yang menjadi pemimpin/penentu arah.
3. Sebagai Raja (1 Ptr 2:9) yang memimpin keluarga dalam otoritas Allah.
Tanda-tanda seseorang yang tidak mengalami kasih bapa/ayah diantaranya:
a. Pemberontak
b. Merasa tertolak
c. Sulit percaya pada orang lain
d. Tidak mau menerima kasih dari orang lain
e. Sulit bergaul
f. Sering menjadi “trouble maker”/biang kerusuhan
g. Mudah tawar hati
h. Putus asa
i. Sulit mengasihi orang lain
j. Suka mengkritik
k. Tidak mau tunduk pada otoritas
l. Pesimis
m. Tidak percaya diri
n. Selalu merasa gagal
o. Frustasi
p. Ingin bunuh diri
Kasih Allah Bapa menutupi kasih bapa/ayah kita yang tidak sempurna. Saat kita
diselamatkan oleh penebusan Kristus, kita menjadi anak-anak Allah (Gal 3:26, Yoh 1:12,
Rm 8:14-15). Kita dapat melihat menifestasi kasihNya melalui:
- KasihNya yang penuh pengorbanan (Yoh 3:16, 1 Kor 14:1-7)
- PengampunanNya (Mzm 103:8-9)
- PenghiburanNya (2 Kor 1:3)
- PembelaanNya (Yoh 15:1-8)
- DidikanNya (Ibr 12:5-11)
- NasihatNya (Mzm 73:24)
- Mencukupi segala kebutuhan kita (Mzm 23)
Bagaimana kita dapat mengalami Kasih Bapa?
a. Akui kekecewaan maupun luka yang ada dalam hati kita terhadap figur ayah atau
bapak atau orangtua kita.
b. Menyadari bahwa Tuhan kita adalah kasih adanya dan kasihNya jauh lebih besar
dan sempurna.
c. Mengizinkan Roh Kudus bekerja dalam hati hingga kasih Bapa itu dapat mengalir
memenuhi bejana yang kosong dan mengalami kasih Bapa Surgawi.
d. Hidup terus dalam pengenalan akan Bapa setiap hari melalui doa dan perenungan
Firman Tuhan.
Minggu, 30 Agustus 2009
Baptisan Roh Kudus
BAPTISAN ROH KUDUS
Kata baptisan berasal dari bahasa Yunani baptizo yang berarti dicelupkan ke dalam air.
Bila suatu benda dicelupkan ke dalam air, itu berarti bagian dalam maupun luar benda
tersebut akan dipenuhi dan diselubungi air.
Begitu pula dengan seorang Kristen yang dibaptis oleh Roh Kudus. Pribadi itu akan
dipenuhi dan diselubungi oleh Roh Kudus. Ia menerima kuasa untuk hidup dalam
kebenaran Firman Tuhan sebagai anak Allah.
Bapa di surga tahu bahwa dalam menjalani kehidupan di muka bumi ini berat tanpa kita
mendapatkan kuasa dan bimbingan dari Roh Kudus untuk mampu hidup sesuai standar
Tuhan dan dapat memperlebar Kerajaan Allah (Yoh 14:18, 16)
Kata kuasa dalam Kis 1:8 berasal dari kata Yunani dunamis yang berarti dinamit atau
dinamo. Baptisan Roh Kudus diberikan pada orang percaya agar mereka dapat menjadi
saksi bagi Yesus. Bersaksi dalam bahasa aslinya Yunani adalah martur atau martus yang
berarti martir. Tidak mungkin seorang mau menjadi martir kecuali ia dipenuhi Roh
Kudus.
Mengapa kita perlu dibaptis dalam Roh Kudus?
1. Agar tubuh kita menjadi bait Allah (1 Kor 3:16)
2. Agar kita setiap hari terus menerus disempurnakan menjadi segambar dengan
Kristus (Rm 8:26-30, 2 Kor 3:18)
3. Agar kita dapat menikmati kasih Allah (Rm 5:5)
4. Agar kita makin intim dan mengerti isi hati Bapa (Ef 2:18, 1 Kor 2:10)
5. Agar kita mengerti pimpinan Tuhan (Rm 8:14)
6. Agar kita menyembah Dia dalam roh dan kebenaran (Yoh 4:23-24)
7. Agar kita berdoa menurut kehendakNya (Rm 8:26)
8. Agar kita memiliki kuasa untuk mengontrol pikiran kita agar sesuai dengan
pikiran Kristus dan memiliki otoritas atas penyakit dan setan & menjadi saksi
Kristus (Kis 1:8, Ef 6:10-20)
Bagaimana caranya untuk menerima Baptisan Roh Kudus?
1. Sungguh-sungguh bertobat dan meninggalkan hidup yang lama. (Kis 2:38)
2. Memiliki rasa haus dan lapar untuk mengenal Tuhan lebih lagi (Yoh 7:37)
3. Mintalah; mintalah kepada Bapa untuk membaptismu dengan Roh Kudus agar
engkau dapat menjadi saksi bagi Kristus dan disanggupkan hidup dalam
kepenuhan Allah. (Luk 11:9-13)
4. Terimalah dan bersyukur; apa yang kau minta, telah kau terima. (Gal 3:14)
5. Mulai berbicara dalam bahasa yang lain. Tujukan pikiranmu pada Yesus dan
pujilah Dia. Jangan pikirkan kata-kata apa yang akan engkau ucapkan. Karunia
bahasa lidah akan keluar dengan sendirinya dari mulutmu saat engkau berdoa dan
memujinya. (Kis 2:4, 1 Kor 14:2-4, Yak 2:17)
Adakah penghalang kita menerima baptisan Roh Kudus?
Beberapa orang Kristen terhalang akibat:
a. Dosa (Mzm 24:1-4)
b. Tidak mengampuni (Mat 6:15). Jika kita tidak mengampuni orang yang
bersalah kepadanya, maka dia tidak diampuni oleh Bapa. Pengampunan
merupakan keputusan dan bukan berdasarkan perasaan.
c. Terlibat praktek-praktek terlarang atau okultisme (UL 18:10-12).
Perbuatan ini haruslah diakui, ditinggalkan dan dilepaskan.
d. Ketakutan, ketidakpercayaan atau bimbang (Luk 11:10-13); Kita tidak
perlu merasa takut akan menerima roh yang sesat atau kerasukan roh jahat.
Tuhan menjamin bila kita meminta Roh Kudus pada Bapa, Dia pasti akan
memberikanNya pada kita.
e. Ketidakpercayaan akibat pengajaran yang menentang baptisan atau
kepenuhan Roh Kudus (Yak 1:6-8)
f. Menolak, menutup diri.
Tanda seseorang dibaptis Roh Kudus:
- Berkata-kata dalam bahasa baru (Kis 2:4,11,15, Mrk 16:17)
- Ada buah Roh Kudus dalam kehidupan orang tersebut (Gal 5:22-23)
- Menjadi saksi Kristus yang efektif (Kis 1:8)
- Menerima karunia-karunia Roh Kudus (1 Kor 12:1-11)
- Dapat mengalahkan kedagingan (Rm 8:26, 4-6, Gal 5:16)
Apa yang terjadi saat seseorang berdoa dengan menggunakan bahasa yang baru?
- Untuk berbicara kepada Allah dalam bahasa rahasia (1 Kor 14:2)
- Meneguhkan dan membangun iman (1 Kor 14:4-5)
- Berdoa sesuai kehendak Tuhan (Rm 8:26-27)
- Dapat berdoa dengan tidak berkeputusan (1 Tes 5:17)
- Dapat menyembah dalam roh (Yoh 4:23-24, 1 Kor 14:15)
Kamis, 27 Agustus 2009
KELEPASAN
KELEPASAN
Rasul Petrus menyatakan bahwa setiap orang percaya harus senantiasa waspada dan
berjaga, sebab Iblis berjalan keliling mencari orang yang dapat ditelannya (1 Ptr 5:8).
Sebagai orang percaya kita perlu senantiasa waspada dengan “pikiran” kita sebab
disitulah letak medan peperangan yang sesungguhnya. Kita bisa jatuh dan terperangkap
dalam pemikiran dan pola hidup yang salah dan bertentangan dengan Tuhan akibat
kelengahan kita tersebut.
JENIS-JENIS PENGARUH SETAN
Roh jahat dapat mempengaruhi seseorang dengan cara-cara ini:
Oppression (Tekanan)
- Roh jahat menyerang pikiran dengan memberikan pikiran-pikiran jahat dan
penipuan-penipuan (Yoh 12:3-7)
- Seseorang tidak berbuat dosa jika dia tidak menerima pikiran jahat itu. Dosa
masuk jika seseorang menerima pikiran jahat dan menikmatinya.
- Musuh akan membuat kita merasa bersalah oleh pikiran-pikiran kotor atau jahat
dalam pikiran kita.
- Tidak, kita belum berbuat dosa apabila kita menolak pikiran-pikiran kotor itu.
Menebus atau menolak pikiran-pikiran kotor atau jahat itu:
a. Ingat Yesus ada besertamu, Ia adalah Immanuel. Pandang Dia.
b. Berdoa dan sembah Dia, fokuskan pikiran kita padaNya.
c. Renungkan Firman Tuhan
d. Waspada pada apa yang kita lihat dan baca.
e. Pergi keluar dari tempat yang dapat menjatuhkan kita
Obsession (Pengaruh yang mengikat)
Roh jahat menyerang hati nurani dan kesadaran seseorang samai ia diyakinkan bahwa apa
yang salah jadi benar dan sebaliknya (Yoh 13:2)
Pelepasan dari pengaruh roh jahat :
a. Bertobat dan berbalik kepada Tuhan
b. Mengizinkan Firman Tuhan merubah pola pikirmu
Posession (Kerasukan)
Roh-roh jahat telah mengontrol sebagian atau sepenuhnya panca indera si korban (Yoh
13:27) hal ini terjadi akibat:
- Praktek-praktek terlarang yang tercantum dalam Ul 18:10-11 dapat dipakai musuh
untuk mempengaruhi seseorang. Keterlibatan berulang-ulang dalam praktek
terlarang ini bisa berkibatkan seseorang dikuasai oleh roh-roh jahat.
- Perbuatan hawa nafsu yang terus menerus berulang dilakukan berakibat dikuasai
roh hawa nafsu.
- Kesombongan, ketakutan, suatu penyakit atau luka dalam hati dapat digunakan
roh jahat untuk menguasai seseorang.
ADA 7 POKOK PERSOALAN YANG DAPAT MEMBUAT KITA DIBELENGGU
OLEH IBLIS:
1. Persoalan emosional:
Marah, geram, benci, dendam, takut, rasa tertolak, mengasihani diri sendiri, cemburu,
tertekan, rendah diri, dll.
2. Persoalan mental:
Tidak punya pendirian, ragu-ragu, bingung, pelupa,dll
3. Persoalan berkomunikasi:
Suka berbohong, caci maki, menghujat, menyalahkan, mencari kambing hitam,
mengejek, cerewet, gosip, fitnah, dll
4. Persoalan kehidupan seks:
Pikiran cabul, onani/masturbasi, hawa nafsu, perzinahan, perselingkuhan, homoseksual,
dll.
5. Persoalan kecanduan:
Rokok, ganja, minuman keras, narkoba, hyper sex, pornografi, judi, kopi, makan
makanan berlebihan, games dll
6. Persoalan kesehatan:
Selalu merasa sakit-sakitan, mengaku sakit tapi sebenarnya mencari perhatian, dapat jadi
benar-benar sakit (Luk 13:11)
7. Persoalan iman yang salah:
Mengikuti pengajaran agama-agama lain di luar Kristus, bidat-bidat sesat(Saksi Yehova,
Mormon, Gereja Setan, Christian Science, Theosophy,dll), perdukunan, ilmu-ilmu
gaib,dll.
LANGKAH-LANGKAH MENDAPATKAN KELEPASAN:
- Sadari kebutuhan kita untuk dilepaskan dari ikatan dosa tersebut (Yak 4:6b-7)
- Bertobat dari jalan hidup atau pola yang salah (Yl 2:12-14, 1:13-14, Yer 18:8)
- Mengakui dosa-dosa (1 Yoh 1:9, Yak 5:16)
- Menerima pengampunan dari Tuhan maupun mengampuni orang yang melukai
kita (Mat 6:14-15)
- Menyangkal dan memutuskan hubungan dengan dosa yang membelenggu
kita(Kis 19: 18-19)
- Mengusir roh-roh jahat yang selama ini membelenggu di dalam nama Yesus
Kristus (Yak 4:7, Why 12:7-12, Mrk 16:17-18, Luk 10:19, Mzm 18:3, Kol 2:13-
15)
- Mengucap syukur kita telah dilepaskan dan dikuduskan Tuhan Yesus (1 Yoh 1:9,
Ibr 10:19,22, 11:6)
LANGKAH-LANGKAH MEMELIHARA KELEPASAN:
- Menerima baptisan Roh Kudus (Yoh 14:15-17, Luk 24:49)
- Kenakan selengkap senjata Allah (Ef 6:10-18)
- Perkatakan perkataan positif sesuai Firman Tuhan (Mrk 11:23, Flp 4:8, Mat 4:1-
11)
- Tetap tinggal dalam Firman Tuhan (jadi pelaku Firman) (Yoh 8:31, Yak1:22-23)
- Pikul salib (Luk 9:23, Gal 5:21,24)
- Menjadikan doa dan pujian penyembahan bagian kehidupan yang natural (1 Tes
5:17, 1 Kor 14:14-15)
- Tetap bersekutu dengan saudara seiman yang dewasa dan terlibat melayani tubuh
Kristus (1 Kor 12:7-14, Kis 2: 41-47, Ibr 10:25)
- Setiap hari serahkan hidupmu dalam tangan Tuhan yang sanggup memeliharamu.
Yud 24
Selasa, 18 Agustus 2009
Citra Diri
CITRA DIRI
Definisi dari kata citra adalah gambar atau konsep sedang diri adalah keseluruhan dari
apa kita ini, cara berpikir, perasaan kita maupun tingkah laku. Jadi citra diri adalah
citra mental yang kita miliki tentang diri kita, yang terbentuk sejak lahir dan terus
berkembang mencapai kematangan. Citra diri adalah konsep mengenai diri kita
dan bagaimana diri kita berhubungan dengan orang lain. Citra diri dapat berubah
dari negatif ke positif atau sebaliknya. Citra diri jua mempengaruhi tanggungjawab
terhadap hubungan kita dengan orang lain.
Sumber-sumber yang membangun citra diri kita, pertama-tama adalah Allah namun
dengan jatuhnya manusia dalam dosa maka citra yang sempurna mulai tercemari dengan
pemikiran kita sendiri yang cenderung egois, dari apa kata orang lain tentang kita dan
dari Iblis.
Citra diri kita terbentuk dari kumpulan pengalaman-pengalaman dan tanggapan orang
lain terhadap diri kita bahkan saat kita baru berada dalam kandungan ibu kita. Nilai-nilai
yang paling sering kita dengar dan kita percayai sebagai suatu kebenaran akan
menghasilkan “nilai hati nurani”. Bila nilai yang kita percayai tersebut dilanggar maka itu
akan mengusik “emosi” kita. Bila nilai tersebut salah maka sudah dipastikan orang
tersebut pun hidup dalam “kepercayaan yang salah”.
Hal-hal yang dapat mempengaruhi citra diri kita terbentuk:
Saat dikandung oleh ibu kita, secara genetika/DNA maupun kimiawi (saat bayi berada
dalam rahim ia memiliki kemampuan mendengar, merasakan dan mengankap suasana
yang dialami sang ibu)
Sesudah lahir anak akan mendapatkan dan mempelajari nilai-nilai dari orangtuanya,
lingkungan ia dibesarkan, pendidikan, budaya suku/ desa/kota,dstnya.
Citra diri kita dapat rusak akibat kebutuhan dasar tidak terpenuhi:
1. Rasa dimiliki.
2. Rasa berharga.
3. Rasa berguna (berdaya guna)
Iblis coba merusak citra diri kita dengan memberikan konsep yang salah. Citra diri yang
rusak akan mengakibatkan kepercayaan diri yang salah pula. Iblis menawarkan konsep
citra diri sebagai bagaimana penampilan lahiriah kita atau apa kata orang lain tentang diri
kita.
Akibat konsep ini banyak diantara kita menjadi:
a. Perfeksionis
b. Lari dari tanggungjawab/resiko
c. Suka memanipulasi orang lain
d. Berusaha untuk menyenangkan orang lain agar dapat diterima dan dihormati.
e. Pesimis dalam kehidupan
f. Membandingkan dirinya dengan orang lain
g. Takut terhadap tantangan
h. Tidak dapat menentukan prioritas
i. Sukar mengasihi orang lain
j. Sulit percaya pada orang lain maupun Tuhan
k. Rasa malu yang berlebihan akibat rendah diri
l. Egois
m. Sombong akan gelar, jabatan, kekayaan dstnya.
n. Mudah tersinggung
o. Tidak punya keyakinan
p. Terlalu peka pada pendapat orang lain
q. Kuatir
r. Tidak dapat menerima perhatian orang lain
Bagaimana agar kita mengalami pemulihan?
1. Jadikan Tuhan Yesus, sebagai Tuhan dan Juruselamatmu
2. Mulai mengecek nilai-nilai yang selama ini kita percayai (2 Tim 3:16-17)
3. Mempercayai nilai-nilai yang Tuhan berikan pada kita (perubahan pola pikir –
Rm 12:2, Flp 4:8)
Contoh: kita berharga (Yes 43:4), dasyat dan ajaib (Mzm 139:14), elok (Mzm 45:3),
segambar dengan Allah (Kej 1:25-26), biji mata Tuhan (Ul 32:10)
Tanda-tanda seseorang yang citra dirinya telah pulih:
a. Optimis
b. Percaya diri
c. Sabar
d. Mau menerima perhatian orang lain
e. Tenang
f. Mengerti panggilan Tuhan dalam dirinya
g. Rendah hati
h. Tidak takut menghadapi kegagalan
i. Melangkah dengan iman
Bagaimana dengan anda? Masih memiliki masalah dan butuh bimbingan lanjutan?
Jangan sungkan untuk menghubungi kami, Tuhan Yesus memberkati.
Kamis, 13 Agustus 2009
DASAR PEMBAPAAN
DASAR PEMBAPAAN
(1 KOR 4:14-16)
1. 3 CIRI UTAMA Injil Yesus Kristus merupakan dasar pembapaan; kebenaran, anugerah dan sukacita
2. Hubungan kasih tanpa syarat, mengembangkan diri orang lain.
3. Teladan kehidupan, keterbukaan, keyakinan atau confidence.
4. Kepercayaan (dua arah)
4 hal ini secara otomatis hasilkan otoritas
Mentoring menunjukkan focus pada proses pembelajaran dari prinsip dan nilai
Proses transfer/pemindahan kehidupan terjadi melalui:
- Pembapaan
- Pemuridan
- Mentoring
Tanda seorang Bapa rohani:
1. Fleksiberl (tidak takut pada kesalahan yang dibuat anak)
2. dapat diandalkan (be there)
3. Dapat dipercayai
4. Mengasihi tanpa syarat
5. Lemah lembut (kuasa yang dapat diandalkan/grace under pressure)
6. Rendah hati (tidak mau memaksakan kehendak sendiri)
Mata kuliah “Pikul salib/ pikul kuk” setiap hari menghasilkan kita menjadi seorang yang lemah lembut dan rendah hati.
Langganan:
Postingan (Atom)