Selasa, 18 Agustus 2009

Citra Diri


CITRA DIRI
Definisi dari kata citra adalah gambar atau konsep sedang diri adalah keseluruhan dari
apa kita ini, cara berpikir, perasaan kita maupun tingkah laku. Jadi citra diri adalah
citra mental yang kita miliki tentang diri kita, yang terbentuk sejak lahir dan terus
berkembang mencapai kematangan. Citra diri adalah konsep mengenai diri kita
dan bagaimana diri kita berhubungan dengan orang lain. Citra diri dapat berubah
dari negatif ke positif atau sebaliknya. Citra diri jua mempengaruhi tanggungjawab
terhadap hubungan kita dengan orang lain.
Sumber-sumber yang membangun citra diri kita, pertama-tama adalah Allah namun
dengan jatuhnya manusia dalam dosa maka citra yang sempurna mulai tercemari dengan
pemikiran kita sendiri yang cenderung egois, dari apa kata orang lain tentang kita dan
dari Iblis.
Citra diri kita terbentuk dari kumpulan pengalaman-pengalaman dan tanggapan orang
lain terhadap diri kita bahkan saat kita baru berada dalam kandungan ibu kita. Nilai-nilai
yang paling sering kita dengar dan kita percayai sebagai suatu kebenaran akan
menghasilkan “nilai hati nurani”. Bila nilai yang kita percayai tersebut dilanggar maka itu
akan mengusik “emosi” kita. Bila nilai tersebut salah maka sudah dipastikan orang
tersebut pun hidup dalam “kepercayaan yang salah”.
Hal-hal yang dapat mempengaruhi citra diri kita terbentuk:
Saat dikandung oleh ibu kita, secara genetika/DNA maupun kimiawi (saat bayi berada
dalam rahim ia memiliki kemampuan mendengar, merasakan dan mengankap suasana
yang dialami sang ibu)
Sesudah lahir anak akan mendapatkan dan mempelajari nilai-nilai dari orangtuanya,
lingkungan ia dibesarkan, pendidikan, budaya suku/ desa/kota,dstnya.
Citra diri kita dapat rusak akibat kebutuhan dasar tidak terpenuhi:
1. Rasa dimiliki.
2. Rasa berharga.
3. Rasa berguna (berdaya guna)
Iblis coba merusak citra diri kita dengan memberikan konsep yang salah. Citra diri yang
rusak akan mengakibatkan kepercayaan diri yang salah pula. Iblis menawarkan konsep
citra diri sebagai bagaimana penampilan lahiriah kita atau apa kata orang lain tentang diri
kita.
Akibat konsep ini banyak diantara kita menjadi:
a. Perfeksionis
b. Lari dari tanggungjawab/resiko
c. Suka memanipulasi orang lain
d. Berusaha untuk menyenangkan orang lain agar dapat diterima dan dihormati.
e. Pesimis dalam kehidupan
f. Membandingkan dirinya dengan orang lain
g. Takut terhadap tantangan
h. Tidak dapat menentukan prioritas
i. Sukar mengasihi orang lain
j. Sulit percaya pada orang lain maupun Tuhan
k. Rasa malu yang berlebihan akibat rendah diri
l. Egois
m. Sombong akan gelar, jabatan, kekayaan dstnya.
n. Mudah tersinggung
o. Tidak punya keyakinan
p. Terlalu peka pada pendapat orang lain
q. Kuatir
r. Tidak dapat menerima perhatian orang lain
Bagaimana agar kita mengalami pemulihan?
1. Jadikan Tuhan Yesus, sebagai Tuhan dan Juruselamatmu
2. Mulai mengecek nilai-nilai yang selama ini kita percayai (2 Tim 3:16-17)
3. Mempercayai nilai-nilai yang Tuhan berikan pada kita (perubahan pola pikir –
Rm 12:2, Flp 4:8)
Contoh: kita berharga (Yes 43:4), dasyat dan ajaib (Mzm 139:14), elok (Mzm 45:3),
segambar dengan Allah (Kej 1:25-26), biji mata Tuhan (Ul 32:10)
Tanda-tanda seseorang yang citra dirinya telah pulih:
a. Optimis
b. Percaya diri
c. Sabar
d. Mau menerima perhatian orang lain
e. Tenang
f. Mengerti panggilan Tuhan dalam dirinya
g. Rendah hati
h. Tidak takut menghadapi kegagalan
i. Melangkah dengan iman
Bagaimana dengan anda? Masih memiliki masalah dan butuh bimbingan lanjutan?
Jangan sungkan untuk menghubungi kami, Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar